Aku mengenal keterpurukan setelah kisah persahabatan
kita berakhir. Beberapa kisah yang manis kini berubah menjadi tangis, segala
kisah yang dulu berarti kini masih terpatri disanubari. Kamu hilang mengejar bayang
mereka, sedang aku memilih tegar berteman bayang yang tersisa.
Masih tergambar jelas dalam ingatan; saat kamu dan aku
masih merasakan manisnya persahabatan. Kamu yang selalu ada dalam suka maupun
duka, kamu yang setia sebagai pelipur lara, kamu yang selalu merangkul kala
terpuruk dan ambruk, kamu yang tak pernah letih meski tertatih.
Kamu aku sama saling menguatkan,
Hingga pada akhirnya kamu berubah. Kamu bersikap acuh,
kamu mulai menghindar; dan tak lagi berbicara barang sepatah kata. Yang kutahu
kau hanya pergi tinggalkan luka.