Saat Kau Patah Hati


Aku menemukanmu sedang patah hati. Si dia yang menjadi kekasihmu memilih untuk pergi, sebab ia memilih lelaki lain yang memberinya kepastian bukan sedekar janji atau bahkan kata sayang. Padahal dibeberapa waktu lalu aku mendapatimu masih berpacaran, bahkan sudah merencanakan sampai dipelaminan.

Aku tahu ini sangatlah berat bagimu. Tapi seharusnya kau tahu bahwa tidak semua rasa cinta harus diungkapkan, apalagi dengan pacaran. Karena pada akhirnya tidak semua cinta harus berakhir manis, memang. Dan kau harus menikmati sedu-sedan setelah semua berakhir.

Aku tahu, masa lalu bersamanya mungkin terasa indah. Tapi percayalah masa depanmu lebih indah. Jangan paksakan dirimu kembali pada masa lalu karena sekarang kau berada dimasa kini. Jika kau terluka karena cinta, maka tugasmu adalah mengobatinya, bukan menyesali, meratapi, ataupun mempertontonkannya di sosial media. Karena rasa sakitmu bukan tontonan yang setiap orang boleh menontonnya.

Sudah seharusnya kau menyadari, inilah pilihanmu. Kau yang memilih untuk mencintai dan memperjuangkan. Dengannya kau seharusnya mengerti, resiko mencintai adalah patah hati. Hingga kini mungkin kau masih menangis, Meski kau tau menangis pun akan membuatmu lelah dan ia tidak akan kembali seperti semula.

Dan jika baginya kau tak lagi berarti. Mengapa kau masih bersikeras bahwa kau cinta dia. Belajarlah untuk menerima. Bahwa kau pun harus bahagia meski tidak dengan orang yang pernah kau cinta. Sebab terkadang, cinta sesungguhnya bukan dengan orang yang kau inginkan. Namun, dengan seseorang yang senantiasa mengamini doa-doamu. Dan setia membersamaimu hingga hari tua.

Single


Dear..
Kesendirian itu bukan aib, justeru izzahmu begitu suci, hingga tak boleh tersentuh apapun yang dapat menodaimu ataupun meredupkan sinarmu. Bukankah matahari Allah takdirkan sendiri, tapi tetaplah menerangi? Bukankah Allah ciptakan bulan tanpa ada yang menemani, tapi terlihat paling indah diantara jutaan bintang? Jika engkau memilih sendiri tanpa ikatan semu, sungguh bidadari pun cemburu akan semerbak harumnya ketaatanmu.

Jika sampai detik ini jodohmu belum menghampiri, janganlah bersedih. Mungkin dirimu terlalu indah untuk lelaki di dunia, Mungkin engkaulah ratu di istana syurga itu. Tetaplah dengan izzahmu, jangan sampai tersentuh tangan yang hanya ingin memetik dan mencium harummu tanpa memiliki dan menjagamu. Sungguh betapa elegannya engkau jika istiqomah dengan pakaian yang taat, yang berhiaskan akhlak mulia yang dibalut dengan lembutnya amal sholih.
*nurpalahdee