Sudah kubilang berulangkali bahwa mengenang sesuatu yang sudah hilang tak akan pernah membuatmu tenang. Justru mengenang akan membuatmu kembali merasa terluka secara berulang.
Untuk apa mengenang jika itu membuatmu kembali merasa tersakiti . Untuk apa mengenang jika akhirnya justru membuatmu semakin susah melupakan. Untuk apa mengenang jika akhirnya membuatmu kembali dihantui bayang. Untuk apa, jika akhirnya kau pun membuat luka semakin menganga.
Berulangkali kubilang; lupakan. Ia tak patut untuk dikenang. Lepaskan, sebab belenggu hatimu akan mengikat semakin erat. Sembuhkan dan maafkan dirimu, karena kamu berhak untuk itu.
Seharusnya kau sadari, jika hatipun ingin menyudahi. Seharusnya kau sadari mengenangpun akan menyakiti diri sendiri. Seharusnya kau sadari, menyesal itu pasti. Namun kau pun perlu sadari, jika sesalmu tak akan berarti. Sudahi menyakiti diri dengan menyesali semua yang telah terjadi. Nasi sudah menjadi bubur, kau pun perlu mengubur. Tak perlu sesali, kau hanya perlu perbaiki.
Ambilah hikmah. Petiklah buah pelajaran dari luka masa lalu, niscaya kau kan temukan kebahagiaan. Belajarlah memaafkan dengan hati yang lebih lapang, niscaya kau kan dapati ketenangan. Kemudian basuhlah luka masalalumu dengan menuliskan cerita indah pada lembaran yang baru.
0 komentar:
Posting Komentar