"Makasih buat hari ini, Kamu buat aku
bahagia."
Entah mengapa, minggu ini terasa amat
melelahkan. Tugas kuliah numpuk, evaluasi dadakan, dan beberapa tugas lain yang
terkadang menjenuhkan. Semua aktivitas harian yang kujalani monoton, tak ubahnya
jarum jam yang berputar pada angka yang sama setiap harinya.
Tiga hari berturut-turut terpaksa
lembur, sebab beberapa dosen berebut minta di dahulukan. Akibatnya tubuh terasa
lunglai, mata sayu kekurangan istirahat, otak lamban beroperasi; terkadang tak
fokus bahkan tak tersadarkan dan terlelap.
Weekend ini, sebenarnya selepas tasmi’ aku dan
naila mengagendakan untuk haflah bareng.
Tapi sebelum hari H mendadak naila drop dan memutuskan untuk berobat.
Tapi sebelum hari H mendadak naila drop dan memutuskan untuk berobat.
Mengalah aku mengubah acara.
Ku ajak fayya jalan-jalan, bermodalkan
‘ingin’ aku berangkat tanpa tujuan.
Alhasil, kami sekedar menyusuri
jalan yang memisahkan antara sungai Bengawan Solo dan perumahan para warga. Dengan
mengendarai motor Supra butut keluaran 2003, kami kepayahan; payah motor butut
tanpa klakson serta lampu sen dan speedometer yang taklagi berfungsi dan
terkadang suka mogok.
Siapa sangka motor inipun susah
untuk di ‘engkol’ sebab staternya tak lagi berfungsi. Beberapakali fayya nampak
kesulitan untuk menyalakannya, sehingga menjadikan pusat perhatian orang
sekitar. Tak segan yang baik hati menolong kami; malu sih iyaa.. tak perlupun kau
tanya aku kan mengatakannya.
“Memang butuh tenaga super!” gumamku
sebal
Haha, ujung-ujungnya pun sekedar
beli es degan dan cilok pinggiran.
Nyatanya memang, bahagia itu
sederhana yah fayy…
#30HariBercerita#Cerita
0 komentar:
Posting Komentar