“Lho Dev, kok
belum balik?” lagi-lagi aku kepergok
tante Icha sedang asyik main gadget dikamar
Aku hanya
membalas pertanyaannya dengan senyuman. “Kapan masuk rumahnya ya, kok tiba-tiba
udah duduk disampingku?” gumamku.
“Sana lho
ndang mangkat, nanti aku ditanyain sama mbak Aisyah lagi!” Ucapnya seraya
menyenggol lenganku.
“memang Bu Aisyah tanya apa?”
“Ya nanyain
kamu gitu, kapan mau balik? Nanti keburu ketinggalan materi kuliah. Apa mau
ambil cuti aja? Biar tahun ini difokuskan untuk therapy. Kan tahun depan
masih bisa mengulang lagi.”
“Emolah ambil
cuti, malah kuliahe tambah suwi.. Nanti kalau urusannya udah selesai juga bakal
balek sendiri” jawabku cuek.
_________
Kok aku jadi
sebel gini yaa.. kan jadinya seakan-akan aku gak niat kuliah.
Kalau aja dia
tau, kalau aku kuliah juga pake modal mental baja bukan asal berangkat tapi
juga sudah mempersiapkan matang-matang. Ngejalaninya aja butuh tenaga ekstra,
udah susah payah masa iya sih kesempatan emas di sia-siakan begitu saja.
Tak semua harus
dihukumi seperti yang terlihat, dan tak semua yang tersembunyi harus
diperlihatkan. Ayolah coba saling berhusnudzon… karena perasangka buruk adalah
sedusta-dustanya ucapan!
Setidaknya, sebagai
pembimbing yang baik men-Support bukan malah mematahkan semangat.
Semua kan ada
masanya Bu, kapan aku harus berjuang dan kapan aku harus berhenti dan
beristirahat. Tak perlulah menghakimi keadaanku, karena aku juga sedang
berjuang untuk menyamai yang lain. Meski ku tau perjuanganku memakan waktu yang
panjang namun ku yakin perjuangan dan penantianku takkan pernah sia-sia. 😌
#terkadangMemangMenyakitkan#Bakoh
#30HariBercerita#cerita05
0 komentar:
Posting Komentar