From Allah to Allah

Gatau sering banget kalau sedang di kamar mandi suka kepikiran sesuatu. Kadang kala kamar mandi adalah tempat ternyaman untuk intropeksi ataupun tempat paling aman untuk menumpahkan resah dengan tangisan kecil, yaa cocok sekali buat ku yang sering bersikap seolah baik-baik saja, meski nyatanya sering berurai air mata. Ada yang sama?.

Atau, kamar mandi adalah tempat strategis untuk mencari ide-ide kecil. Btw, kalian pernah ga sih waktu di kamar mandi tiba-tiba muncul ide-ide baru yang sesekali suka muncul begitu aja tanpa berniat mencarinya?. Atau waktu kalian sedang ujian mata kuliah atau sekolah kalian sering izin ke kamar mandi cuma untuk mengingat beberapa rumus atau materi yang sempat terlupa. Hehe kiranya kita sama, pernah begitu. Yaap tak buruk-buruk amatlah.. setidaknya ketika sedang berada dalam kamar mandi waktu tidak benar-benar terbuang sia-sia. Mungkin. Pikirku begitu.

Tapi, tau gasih disisi lain kamar mandi itu tempat berhuninya jin. Bahkan dari buku yang pernah kubaca kamar mandi itu tempat favorite bagi jin. Mungkin kalau boleh diibaratkan yaa, bagi sebagian besar dari  kalangan cewe tempat favoritenya itu yaa Mall. Maka dari itu, kita dilarang berlama-lama di kamar mandi sebab itu tempat favorite bagi kalangan mereka. Hiii, kalau dipikir-pikir serem juga yaa..

Haduduh, baru sadar eimm klo keluar topik..

Back. Iyah jadi tetiba aku kepikiran sebuah kutipan dalam buku yang sedang kubaca, kira-kira begini.. "Kalau kita melakukan sesuatu itu harus diniatkan untuk Allah dan ditujukan pada Allah -from Allah to Allah- agar pekerjaan kita itu berbuah pahala dan tidak sia-sia."

Dari kutipan itu aku belajar, bahwa kita harus menggantungkan segala sesuatu hanya kepada-Nya. Dimulai dari niat untuk-Nya dan diakhiri dengan tujuan kepada-Nya, agar di dalamnya kita dapat menuai banyak pahala dan keberkahan. Jika boleh diibaratkan, niat itu layaknya seorang pemandu dalam sebuah perjalanan panjang pada jalan terjal lagi berkelok. Maka dengannya langkah kita juga menjadi lebih terarah dan tertuntun dengan baik. Tak akan lagi kita kan merasa terseok ataupun tersandung, sebab dengan niat itu kita akan merasa ada Allah, yang akan menuntun langkah kita, yang memberikan kita semangat dan pegangan agar pijakan kaki kita kokoh sehingga kita akan sampai pada tujuan dengan selamat  .

Hemmtt, "Boleh juga." batinku.

Kemudian aku berfikir tentang bisnis baru yang sedang ku jalani, "Sudah bener belum ya?" pikirku mengoreksi.

Satu kata -Oke- akhirnya aku memutuskan semuanya. Bismillah, memulai dengan menata niat yang lurus dan membangun tujuan yang lebih serius. Bismillah.. Bismillah.. Semoga berkah Ya Rabb..


Share:

0 komentar:

Posting Komentar